Soal Kasus Gubsu
GP Ansor Sumut Imbau Warga Junjung Tinggi Asas Praduga Tak Bersalah
Gerakan Pemuda (GP) Ansor Sumatera Utara sebagai bagian dari pemuda di Sumatera Utara ikut prihatin atas apa yang menimpa Gubernur Sumatera Utara H Syamsul Arifin SE. Dugaan korupsi yang disangkakan kepada sabahat semua suku itu terkesan terlalu dibesar-besarkan. Apalagi adanya tindakan kelompok tertentu yang cenderung menyudutkan dan menafikan asas hukum praduga tak bersalah.
“Semua pihak harus menghormati dan mentaati asas hukum praduga tak bersalah, agar proses hukum atas dugaan korupsi Gubsu yang kini ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi benar-benar menjunjung tinggi rasa keadilan dan persamaan hak di muka hukum serta sesuai aturan hukum yang berlaku”.
Pernyataan ini disampaikan Ketua GP Ansor Sumut H Fadli Yasir didampingi Sekretaris dan seluruh pengurus PW GP Ansor Sumut, Minggu (25/4) berdasarkan keputusan rapat pengurus PW GP Ansor Sumatera Utara, di Medan.
Dikatakan Fadli, GP Ansor sangat menghormati KPK dalam melakukan upaya pemberantasan korupsi di Indonesia. Karena memang Korupsi merupakan musuh bersama yang harus diberantas dalam upaya mendorong perwujudkan kesejahteraan masyarakat.
Namun perlu dipahami, siapapun tidak boleh mengintervensi hukum dan harus tetap menjunjung tinggi asas praduga tak bersalah. Seseorang dinyatakan bersalah atau tidak, setelah ada proses di persidangan. Artinya jangan kemudian ada pihak tertentu yang sengaja melakukan pembunuhan karakter atas persoalan hukum yang menimpa Gubsu.
“Sepanjang sesuai koridor, GP Ansor sangat mendukung upaya pemberantasan korupsi,”ucap Fadli.
Untuk itu GP Ansor menghimbau seluruh masyarakat Sumatera Utara agar tidak terpancing isu-isu yang negatif. Suasana kondusif yang selama ini terbangun di Sumatera Utara harus tetap dijaga dan dipelihara. Biarkan KPK melakukan tugas dan wewenangnya sesuai aturan yang ada. Namun situasi kondusif harus tetap kita jaga agar proses pembangunan tetap berjalan dengan baik.
Karena itu pula, GP Ansor sangat menyesalkan jika ada upaya-upaya mendiskriditkan atau upaya pendzoliman terhadap Gubsu sekaitan denan persoalan hukum yang menimpanya. Sebab GP Ansor khawatir, upaya-upaya itu akan mendorong terciptakan suasana tidak kondusif, dan jika itu terjadi dampaknya langsung bersentuhan dengan masyarakat.
“Itulah alasan GP Ansor sangat berkepentingan mengajak masyarakat agar tetap menjaga suasana kondusif seperti yang selama ini diciptakan Gubsu,”ujar Fadli.
Sebagai wujud dari keperihatinan atas apa yang menimpa pemimpin Sumatera Utara itu lanjut Fadli, GP Ansor akan melaksanakan dzikir dan do’a bersama. Acara dzikir dan doa bersama itu juga rangkaian dari kegiatan menuju pelantikan pengurus PW GP Ansor Sumatera Utara, sekaligus memperingati Hari Lahir (Harlah) GP Ansor yang ke-76 tahun.
“Dzikir dan doa bersama itu akan dilaksanakan pada 29 April 2010, mengambil tempat di pelataran parkir Masjid Agung Medan Jl P Diponegoro Medan,” kata Fadli.