MEDAN

Nasehat...

.“(Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang dimudahkan terbang diangkasa bebas? Tidak ada yang dapat menahannya selain daripada Allah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang beriman. (An-Nahl:79") .“(menang dengan mengalah, itulah filsafat air dalam mengarungi kehidupan") .(Guru yang paling besar adalah pengalaman yang kita lewati dan rasakan sendiri) .(HIDUP INI MUDAH, BERSYUKURLAH AGAR LEBIH DIMUDAHKAN ALLAH SWT)

Bismillahirrahmanirrahim

"Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang dimudahkan terbang diangkasa bebas? Tidak ada yang dapat menahannya selain daripada Allah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang beriman. (An-Nahl:79)

Senin, 28 Februari 2011

10 DPC PPP Minta Maiyasak Johan di PAW

Sebanyak 10 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tergabung dalam Kaukus Daerah Pemilihan (Dapil) III Sumut meminta DPW dan DPPP PPP Sumut dalam penegakan supremasi hukum tidak ada perlakuan tebang pilih. Karena itu, kaukus meminta DPW PPP Sumut ke depan agar mengusulkan Pergantian Antar Waktu (PAW) terhadap anggota DPR RI asal Dapil Sumut III, yakni Maiyasak Johan. "Oknum anggota partai yang duduk di DPR RI melanggar aturan, tapi tidak ditindak tegas," kata Hery Agus Siahaan sebagai juru bicara kaukus yang juga Ketua DPC PPP Kota Pematang Siantar didampingi pengurus DPC PPP Asahan, Tanjung Balai, Langkat, Binjai, Pakpak Bharat, Dairi, Karo, Batubara dan Simalungun. Menurut Hery, sebelumnya perseolan ini sudah pernah disampaikan ke DPW namun belum ada tanggapan dan tindakan. Melalui Muswil VI PPP Sumut inilah, kata Hery, 10 DPC meminta secara tegas agar diberi sanksi administrasi sesuai AD/RT partai kepada Maiyasak Johan. Hal senada juga disampaikan Aminullah Brutu, Ketua DPC PPP Pakpak Bharat. Disebutkannya, jika DPW PPP juga tidak ada melakukan tindakan, maka 10 DPC akan langsung ke DPP untuk meminta realisasi tuntutan mem-PAW Maiyasak Johan. Menurut Aminullah, ada beberapa pelanggaran yang dilakuka Maiyasak Johan, di antaranya belum memberikan dana saksi pada pemilul legislatif tahun 2009. “Sampai sekarang kami DPC Pakpak masih terhutang terkait dana saksi pemilu legislatif,”ucapnya. Selain menymapaikan tuntutan tersebut, ke-10 DPC ini juga mempertegas dukungan dan komitmen memenangkan H Fadly Nurzal, S.Ag untuk kembali terpilih menjadi ketua DPW PPP Sumatera Utara. Seperti disampaikan Ketua DPC PPP Kota Tanjung Balai M Yusuf yang menilai sosok Fadly Nurzal sangat layak memimpin PPP Sumut lima tahun ke depan, karena ia tokoh muda Islam di Sumatera Utara. Ketua DPC Simalungun Pardi Nasution juga menyatakan siap memenangkan Fadly Nurzal menjadi Ketua DPW PPP Sumut lima tahun mendatang melalui Muswil VI PPP Sumut. Sebelumnya, 26 DPC PPP se-Sumatera Utara telah melakukan deklarasi pemenangan Fadly Nurzal. Ke-26 DPC PPP tersebut adalah DPC PPP Medan, Serdang Bedagai, Langkat, Tebing Tinggi, Binjai, Deli Serdang, Tapanuli Utara, Tobasa. DPC PPP Humbahas, Samosir, Tapanuli Tengah, Dairi, Labuhan Batu Selatan, Tanjung Balai, Asahan, Batubara, Pematang Siantar, Simalungun, Tapanuli Selatan, Paluta, Palas, Sidempuan, Bharat. Karo, Sibolga, Mandailing Natal. Ketua DPC PPP Kota Medan, Aja Syahri mengatakan, dukungan yang diberikan kepada Fadly Nurzal ini karena dinilai mampu mewujudkan program-program partai. "Fadly juga mampu menjalin komunikasi dan hubungan baik dengan ulama, tokoh masyarakat, perwiritan dan remaja masjid serta mampu membangun opini tentang kegiatan partai melalui media massa," ujarAja Syahri.

Didukung 26 DPC, Fadly Nurzal Terpilih Aklamasi

H Fadly Nurzal, S.Ag, kembali terpilih untuk kedua kali sebagai ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Provinsi Sumatera Utara periode 2011-2016. Fadly dinyatakan terpilih secara aklamasi dengan mengantongi masyoritas suara yang diperebutkan pada Muswil VI yang diselenggarakan di Asrama Haji Medan. Pada agenda Laporan Pertanggungjawaban DPW dan tanggapan dari DPC-DPC, dari 31 DPC PPP yang memiliki hak suara, 26 langsung menyatakan mendukung dan memilih kembali Fadly Nurzal. Sisanya menyatakan menolak laporan pertanggungjawab dan atau belum bisa menerima laporan pertanggungjawab DPW tersebut. Kemudian setelah paripurna III tentang pengesahan tata cara pemilihan ketua/ketua formatur, di pasal 3 menyebutkan bahwa bakal calon ketua/ketua formatur sistemnya dengan cara mengajukan diri atau dicalon. Selanjutnya pada pasal 4 disebutkan, jika hanya ada satu bakal calon, maka melalui pimpinan sidang, Muswil VI menyatakan bakal calon tersebut langsung ditetapkan sebagai ketua/ketua formatur terpilih. Atas dasar itu, maka Fadly Nurzal langsung ditetapkan menjadi ketua/ketua formatur. Sementara pada pemilihan anggota formatur, yang terpilih adalah Aja Syahri, S.Ag (Ketua DPC PPP Kota Medan), Aminullah Brutu (Ketua DPC PPP Pakpak Bharat), Ahmad Badri (Ketua DPC PPP Batubara) dan Abdul Rasyid (Ketua DPC PPP Tapanuli Selatan). Fadly Nurzal, usai terpilih kembali mengatakan, bahwa kemenangan yang diraihnya merupakan kemenangan bersama, karena secara bersama-sama pula melakukan perjuangan. “Ini semua berkat dan buah dukungan teman-teman dari DPC, karena itu, kemenangan ini adalah kemanangan bersama-sama,” katanya. Ditanya soal, langkah dan upaya yang akan dilakakukan ke depan. Fadly mengatakan akan meneruskan program yang belum tuntas, juga termasuk melakukan penguatan internal dan eksternal. “Secara detail program apa saja yang akan dilakukan ke depan akan dibahan pada forum Musyawarah kerja Wilayah (Mukewil),”katanya. Ketika ditanya soal dukungan yang diberikan para ulama dan pimpinan pondok pesantren yang dideklarasikan pada saat pembukaan Muswil VI. Fadly mengatakan dukungan ini merupakan modal yang sangat besar buat PPP untuk lebih bekerja keras memperjuangkan kepentingan umat islam. “PPP dan ulama memang harus berjalan seiring, sehingga tercipta sinergitas dalam rangka memikirikan dan memperjuangkan seluruh kepentingan umat Islam, terkhusus di Sumatera Utara,”ujarnya.

Suryadharma Ali : Ulama harus Bersama PPP Perjuangkan Umat

Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) H Suryadharma Ali mengatakan, dirinya sebagai ketua PPP selalu mengunjungi dan menggedor hati para ulama untuk bergabung dengan PPP memperjuangkan ajaran Islam. “Kita tidak akan malu dan tidak akan segan-segan ‘mengemis’ untuk mengajak ulama bergabung ke rumah PPP guna memperjuangkan kepentingan umat,” ujarnya pada pembukaan Muswil ke VI di Asrama Haji Medan, Jum’at (25/2) kemarin. Hadir pada acara itu Ketua MUI Sumut, Prof. Dr. H Prof Dr H Abdullah Syah MA, Rektor IAIN Sumut, Prof Dr. H Nur Ahmad Fadhil Lubis MA, Gubsu diwakili Asisten III Pemprovsu Asrin Naim, para pimpinan pondok pesantren, ulama dan ribuan kader PPP se-Sumut. Suryadharma Ali melogikakan, jika para ulama di luar dari PPP bagaimana bisa maksimal memperjuangkan ummat secara maksimal. Untuk itu, ulama harusnya berada di dalam PPP sebagai satu-satunya partai berazaskan islam. Sembari menegaskan komitmen tetap berazaskan islam, walaupun dipastikan banyak cobaan. mengapa PPP tetap berazaskan Islam, untuk melakawan upaya sistematis kelompok yang ingin melemahkan dan mendeskriditkan Islam. Padahal Islam yang dipahami PPP adalah islam rahmatan lil’alamin, islam yang siap dengan kemajemukan, suka dengan demokrasi, cinta kedamiaaan dan toleransi. “Kalau Islam hilang dari negeri ini, persatuan dan kesatuan akan hilang,” ujarnya. Ketua PPP Sumut, H Fadly Nurzal S.Ag mengatakan, lima tahun memimpin PPP Sumut, tiga prioritas program yang difokuskan kaderisasi sambil melakukaan proses internalisasi dengan para alim ulama, tokoh masyarakat. lalu melakukan eksternalisasi dengan membangun komunikasi pada semua pihak. Terkait Ahmadiyah, kata Fadly, bagi PPP persoalan siapa tuhan, siapa nabi dan apa kitab suci Islam, itu sudah final, dan itulah syarat-syarat islam. Maka tidak ada kata transaksai menyangkut prinsif dan idiologi tersebut. Namun, PPP tetap membuka diri dengan semua pihak, sebab PPP merupakkan salah satu kekuatan bangsa. “Kalau syarat-syarat islam tidak dipenuhi maka itu bukan bagian dari Islam,”tegasnya. Pada acara itu, sekitar 200 ulama dan pimpinan pondok pesantren mendeklerasikan diri bergabung dan mendukung PPP. Itu mereka lakukan karena saat ini, hanya PPPlah partai politik yang tetap komit menjadi partai islam.

Minggu, 27 Februari 2011

“PPP dan Umat Islam Kehilangan Seorang Ulama Besar”

KH Jalaluddin Abdul Muthalib, MA Berpulang Kemarahmatullah “PPP dan Umat Islam Kehilangan Seorang Ulama Besar” Medan –Keluarga besar PPP Sumatera Utara telah kehilangan seorang ulama besar yang selalu memberikan nasehat, pandangan dan kritikan terhadap PPP. Ulama besar yang sekaligus imam besar Masjid Raya Al Mahsun Medan itu KH Jalaluddin Abdul Muthalib MA, dipanggil Allah SWT, Minggu, 27 Februari 2011. ”Ummat Islam, khususnya PPP kembali kehilangan seorang ulama yang sangat dekat dengan umat. Karenanya rasa sedih dan kehilangan sungguh sangat mendalam dan tak terbantahkan, sebab 10 sampai 20 tahun ke depan belum tentu lahir ulama besar seperti KH Jalaluddin Abdul Muthalib, MA,” kata Ketua DPW PPP Sumut terpilih H Fadly Nurzal, S.Ag kepada wartawan setelah mendengar kabar duka tersebut, di Medan. Disebutkan Fadly, almarhum merupakan seorang teladan dalam kehidupan. Sebagai seorang guru, almarhum dikenal dekat dengan murid. Sebagai seorang ulama ia dekat dengat umat. Sebagai seorang yang memiliki ilmu pengetahuan, almarhum telah mengabdikan dan mendedikasikan ilmu pengetahuan yang di milikinya demi mencerahkan umat islam. ” KH. Jalaluddin Abdul Mutholib, MA. merupakan lulusan dari lulusan dari Libya, ilmu pengetahuan yang dimilikinya sepenuh telah dicurahkan kepada umat Islam, termasuk PPP,”ucap Fadly. Dituturkan Fadly semasa hidupnya, almarhum telah banyak memberikan nasehat dan pandangan terkait berbagai kehidupan berbangsa, beragama dan bermasyarakat. ”Secara pribadi, saya banyak mengambil pelajaran dan ilmu pengetahuan dari almarhum. Ia juga kerap kali memberikan kritikan demi membangun umat dan PPP,”ucap Fadly mengisahkan. Oleh karena itu, lanjut Fadly, atas berpulangnya kerahmatullah ulam besar kita tersebut, keluarga besar PPP Sumatera Utara turut berduka cita dan berbelasungkawa. Keteladan yang telah beliau terapkan selama hidupnya, akan terus hidup di hati seluruh kader PPP dan umat islam. Ilmu pengetahuan yang telah diberikan semoga menjadi ilmu yang bermanfaat dan menjadi suluh bagi umat islam dalam kegelapan. Apalagi pada kondisi sekarang ini, dimana PPP tinggal satu-satunya partai politik Islam, kehilangan seorang ulama merupakan kondisi yang sangat berat bagi PPP. Tanggungjawab terhadap umat, tentunya seluruhnya akan tersandar kepada PPP. ”Sebagai ketua DPW PPP Sumut, saya dan seluruh kelurga besar PPP di Sumatera Utara, sangat berduka dan bersedih serta merasa sangat kehilangan seorang ulama besar yang selalu siap memberikan tausiyah, pandangan dan kritikan serta ilmu pengetahuan kepada umat dan PPP,”ujar Fadly sembari mendo’akan semoga seluruh amal ibadah almarhum diterima Allah SWT dan diampuni segala dosa dan kesalahannya. almarhum tutup usia 70 tahun dan telah dimakamkan di pekuburan masjid raya al mashun medan, Minggu 27 Februari 2011.

Kamis, 17 Februari 2011

Pengamat Politik USU: Ketua PPP Sumut Harus Muda dan Energik

Pengamat Politik USU Ahmad Taufan Damanik ,MA menjelaskan figur calon Ketua PPP Sumatera Utara ke depan adalah sosok muda dan energik, bisa melakukan konsolidasi secara cepat, dekat dengan ulama dan bisa menjalin komunikasi dengan kalangan partai politik Islam. Analisis itu disampaikan Taufan, baru-baru ini, menjawab pertanyaan wartawan menyikapi akan dilangsungkannya Musyawarah Wilayah VI PPP Sumut, pada 25-27 Februari 2011, di Asrama Haji Medan. Dijelaskan Taufan, alasan kenapa figur calon ketua PPP Sumut ke depan harus sosok muda. Yakni salah satu upaya yang harus dilakukan PPP dalam rangka meningkatkan perolehan suara pada 2914 mendatang adalah menggarap suara yang berasal dari segmentasi generasi muda Islam. Generasi muda Islam menurut Taufan, merupakan potensi yang sangat besar bagi PPP Sumut, diman PPP telah memposisikan diri sebagai partai politik yang tetap komit dan teguh berazaskan Islam. Perlu dipahami, lanjut Taufan, saat ini dikalangan generasi muda terjadi disorientasi dan kehilangan figur. "Nah, moment ini harus dapat dimaksimal PPP Sumut. Caranya melaksanakan program yang diminati dan bersentuhan langsung dengan generasi muda. Seperti pentas seni, pengembangan bakat dan ajang kreatifitas serta melakukan pendidikan politik yang selama ini sangat kurang dilakukan partai politik,”ujar Taufan . Ketika ditanya soal adanya pandangan dan penilaian bahwa partai politik berazaskan Islam akan ditinggalkan pemilihnya pada pemilu 2014. Taufan mengaku tidak sependapat penilaina tersebut. Bhakan menurut analissi Taufan, partai politik berazaskan Islam memiliki potensi besar salah satunya dari pemilih pemula dari generasi muda Islam. "Tinggal bagaimana kemampuan PPP sebagai partai politik berazaskan Islam menggarapnya. Jika itu mampu dilakukan, saya yakin suara PPP akan lebih baik di Pemilu 2014,”sebutnya. Atas berbagai pertimbangan itulah, lanjut Taufan, figur calon Ketua PPP Sumut harus orang yang energik sehingga diyakini akan cepat dan tanggap menghadapi persoalan dan cepat mengambil solusi. Sehingga apapun persoalan yang muncul tidak menjadi polemik di internal. Sebagai partai politk yang dilahirkan para ulama, maka merupakan suatu keharus ketua PPP Sumut ke depan harus mampu menjalin komunikasi dengan para ulama, organisasi kemasyarakat dan kepemudaan yang berbasis islam. Yang terpenting lagi sebut Taufan ke depan PPP Sumut harus mampu mengakomodir kepentingan ummat Islam, tidak hanya dalam tataran toeritis semata akan tetapi praktek. Sehingga keberadaan PPP sebagai partai politk berazaskan Islam, benar-benar dirasakan oleh umat Islam keberadaannya