MEDAN

Nasehat...

.“(Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang dimudahkan terbang diangkasa bebas? Tidak ada yang dapat menahannya selain daripada Allah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang beriman. (An-Nahl:79") .“(menang dengan mengalah, itulah filsafat air dalam mengarungi kehidupan") .(Guru yang paling besar adalah pengalaman yang kita lewati dan rasakan sendiri) .(HIDUP INI MUDAH, BERSYUKURLAH AGAR LEBIH DIMUDAHKAN ALLAH SWT)

Bismillahirrahmanirrahim

"Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang dimudahkan terbang diangkasa bebas? Tidak ada yang dapat menahannya selain daripada Allah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang beriman. (An-Nahl:79)

Selasa, 18 Januari 2011

Peran dan Posisi GMPI

Dalam sejarah panjang bangsa ini, pemuda telah mencatatakan namanya dengan tinta emas sebagai motor penggerak perubahan. Di seluruh perubahan yang terjadi di negeri ini, pemuda selalu berada di garda terdepan dengan semangat dan pengorbanan yang tulus. Di era perang kemerdekaan, pemuda tampil sebagai pembakar semangat persatuan dan kesatuan serta kekuatan loyalitas. Hal itu ditandai dengan lahirnya sumpah pemuda 28 Oktober 1928 silam. Saat para penjajah masih bercokol di bumi Nusantara ini, pemuda juga ikut aktif berjuang secara fisik dan mengangkat senjata untuk mewujudkan kemerdekaan. Tidak sedikit pula kaum muda yang mati sahid membela negara dan kehilangan harta benda demi sebuah cita-cita kebebasan. Semboyan Merdeka atau Mati, merupakan pelecut semangat kaum muda untuk tetap meneguhkan hati demi membebaskan negeri ini dari penindasan penjajah. Seakan tidak lekang di terpa teriknya mentari, tidak patah arang melihat prilaku pemimpin bangsa yang menjelma menjadi penguasa, pemuda tetap pada pendirian tidak akan pernah berhenti memperjuangkan kemerdekaan yang hakiki bagi seluruh rakyat Indonesia. Pasca lengsernya rezim HM Soeharto yang diperjuangkan para pemuda, lahirnya era reformasi yang bertujuan menempatkan kembali pemimpin bangsa pada tujuan awal kemerdekaan, yakni mensejahterakan seluruh rakyat Indonesia, mencerdaskan kehidupan berbangsa. dan ikut mewujudkan perdamaian dunia. Generasi Muda Pembangunan Indonesia (GMPI) yang dilahirkan Partai Persatuan Pembanunan (PPP) pada 18 Oktober 1993 silam, tentu sebagai bagian dari generasi muda bangsa tentu juga harus ikut berperan aktif dalam mewujudkan perubahan yang lebih baik. Karena memang, tujuannya dilahirkannya untuk menjadi salah satu kekuatan di antara kekuatan kelompok generasi muda yang mempu memberikan kontribusi bagi negeri khususnya bagi kaum muda. Secara umum, tidak dapat dinafikan bahwa GMPI telah banyak berperan dalam membangun kehidupan berbangsa dan bernegara. Terlepas besar kecilnya peran yang telah dilakukan, namun kesemua peranan itu tentu memberi manfaat. Bahwa sebagai generasi penerus, pemegang estapet kepemimpinan dan calon pemimpin masa depan GMPI sudah melakukan kerja-kerja ril di tengah-tengah masyarakat, sama seperti kelompok kepemudaan lainnya. Namun ke depan GMPI perlu menegaskan posisinya yang ideal dalam ranah kekuatan pemuda dan tentunya sebagai bagian dari PPP. GMPI harus berani bersikap tegas menyampaikan aspirasi, keinginan dan mengeluarkan kebijakan, sehingga seluruh pemangku kepentingan kelompok pemuda tidak memandang GMPI secara abu-abu.Sehingga ke depan ada komitmen bersama memandang peran ideal GMPI, baik oleh elit pemuda, pemerintahan maupun elit partai pollitik. Peran GMPI Sebagai salah satu kekutan kelompok pemuda, harusnya GMPI mengambil peran yang berkaitan langsung dengan pembangunan kepemudaan. GMPI di level apa saja, harus tetap menyuarakan kepentingan dan kebutuhan para pemuda. GMPI juga tak boleh tinggal diam jika kepentingan pemuda diabaikan pemerintah dan oleh siapapun. Di antara peran yang harus dilakukan GMPI adalah mendorong pemerintah dan kalangan politik untuk membuat regulasi yang berpihak pada pemuda. Melakukan kerja-kerja strategis sebagai langkah konkrit membangun kemandirian, kualitas dan kreatifitas pemuda. Melakukan upaya dan kebijakan yang mampu mendorong seluruh pemuda untuk terlibat aktif dalam merealisasikan program pembangunan, terutama berkaitan erat dengan kepentingan pemuda itu sendiri. Upaya-upaya itu dapat dilakukan dengan melaksanakan berbagai pelatihan dan pendidikan, seminar, diskusi, penelitian dan lain sebagainya. Baik yang bertujuan untuk menciptakan kemandirian, peningkatan kualitas sumber daya manusia, maupun program yang bertujuan untuk menciptakan pemuda ideal. Dalam artian, pemuda tidak boleh hanya menunggu, tapi harus jemput bola. Karena sesungguhnya, tidak ada satu pihak yang akan peduli dan berpihak pada pemuda, sebelum ada yang memulai. Peran itulah yang harus dikuatkan GMPI. Selain berperan mendukung pelaksanaan program pembangunan dan kepemudaan, GMPI tidak boleh lupa pada orang yang melahirkannya yakni PPP. Sebagai sayap PPP, peran yang harus diambil GMPI adalah melakukan kerja-kerja yang bermuara pada pengutan PPP di tengah-tengah masyarakat. Karena memang PPP adalah partai politik berazaskan Islam dan berlambang Ka'bah. Maka GMPI dalam setiap aktifitasnya tidak boleh jauh dari upaya penguatan idioligi dan syiar Islam. GMPI harus berbicara dalam tataran pembenahan etika dan moralitas kaum muda, dimana saat ini sudah berada di tebing dan jurang kebobrokan. GMPI juga harus berpikir melahirkan program yang mampu mengangkat dan menyelamatkan kembali budaya-budaya Islam, sehingga ada perbandingan dan iktibar bagi kaum muda untuk memilih budaya yang akan diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Posisi GMPI Posisi pemuda di berbagai bidang kehidupan sebenarnya sangat strategis. Justru itu, posisi-posisi yang memungkinkan diambil dalam rangka membangun kaum muda, GMPI tdaik boleh mengabaikannya dan menyerahkan sepenuhnya kepada pihak lain. Posisi di organisasi wadah pemuda (KNPI), Lembaga Swada Masyarakat dan Pemerintahan harus direbut, dengan komitmen saat dipercaya menjadi nakoda maka harus dijalankan dengan maksimal sehingga meraih hasil yang maksimal pula. GMPI jangan malu berada pada posisi sebagai pengusaha, jurnalis, aktivis, abdi negara, ulama, da'i, akademisi, militer, polisi, olahragawan dan politisi serta posisi lain yang diyakini mampu memberi ruang untuk membangun generasi muda. GMPI juga dapat memposisikan diri sebagai pathner bagi pemerintah, kaum intlektual, rohaniawa dan politisi. namun disisi lain, GMPI juga jangan ragu untuk memposisikan diri sebagai kelompok oposisi bagi siapapun yang berupaya menelantarkan generasi muda. Dengan peran dan posisi strategis yang dimiliki, ke depan GMPI diharapkan mampu menjadi panutan, tauladan dan pembawa semangat kerja keras serta iklas untuk membangun bangsa dan negara yang aman, makmur dan rakyat sejahtera. Termasuk memberi kontribusi penting sebagai satu-satunya wadah aspirasi umat Islam di Indonesua. Amin ya Robbal Alamin.

0 komentar:

Posting Komentar

silahkan sampaikan komentar anda di sini