MEDAN

Nasehat...

.“(Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang dimudahkan terbang diangkasa bebas? Tidak ada yang dapat menahannya selain daripada Allah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang beriman. (An-Nahl:79") .“(menang dengan mengalah, itulah filsafat air dalam mengarungi kehidupan") .(Guru yang paling besar adalah pengalaman yang kita lewati dan rasakan sendiri) .(HIDUP INI MUDAH, BERSYUKURLAH AGAR LEBIH DIMUDAHKAN ALLAH SWT)

Bismillahirrahmanirrahim

"Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang dimudahkan terbang diangkasa bebas? Tidak ada yang dapat menahannya selain daripada Allah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang beriman. (An-Nahl:79)

Senin, 25 Mei 2009

SUDAHKAH KITA BERSYUKUR HARI INI SAHABATKU???

SUDAHKAH KITA BERSYUKUR HARI INI SAHABATKU??? Berikut satu kisah inspiratif; Khalifah Harun Ar Rasyid sedang dalam sebuah perjalanan melintasi gurun pasir dengan seorang penasihat yang bijak, Ibnu As Samak. Perjalanan panjang di siang yang panas. Terik matahari membuat dehidrasi dan sang khalifah pun kehausan. Pada satu tempat yang teduh, Harun Ar Rasyid menepi. Ibnu Samak menawarkan segelas air sambil berujar, "Khalifah... dalam kondisi panas dan tenggorokan kering, andaikata kau tidak dapatkan air untuk minum kecuali dengan mengeluarkan separuh kekuasaanmu, sudikah engkau membayarnya?". Tanpa pikir panjang khalifah Harun Ar Rasyid menjawab, "Saya bersedia membayarnya asal tidak mati kehausan!". Ibnu Samak memberikan segelas air dan khalifah pun tidak lagi kehausan. Kemudian Ibnu Samak melontarkan pertanyaan lagi, "Khalifah..., andai air segelas yang kau minum tadi tidak bisa keluar dari lambungmu selama beberapa hari, tentulah amat sakit dan perutmu jadi gak keruan. Andaikata kau berobat demi mengeluarkan air itu dan harus menghabiskan separuh lagi kekayaanmu, akankah kau sudi membayarnya?" Mendengar itu sang khalifah merenung dan kemudian menjawab, "Saya akan membayarnya meski juga dengan separuh harta saya!" Mendengar jawaban sang khalifah, Ibnu Samak sang penasehat bijak berkomentar, "Kalau begitu seluruh kekayaan dan kekuasaan yang khalifah miliki sama nilainya dengan segelas air....!" "Air yang segelas itu adalah nikmat yang tak ternilai. Jika kamu menghitung-menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan dapat menentukan jumlahnya (menghitungnya). Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun Lagi Maha Penyayang." ( QS An Nahl : 18) "Dan... Berapa ribu nikmat yang telah kita dustakan? Astaghfirulloh... Ya Robb-ku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang ibu-bapakku, dan untuk mengerjakan amal sholeh yang Engkau ridhoi. Dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang sholeh.” ( QS An Naml : 19)

0 komentar:

Posting Komentar

silahkan sampaikan komentar anda di sini