MEDAN

Nasehat...

.“(Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang dimudahkan terbang diangkasa bebas? Tidak ada yang dapat menahannya selain daripada Allah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang beriman. (An-Nahl:79") .“(menang dengan mengalah, itulah filsafat air dalam mengarungi kehidupan") .(Guru yang paling besar adalah pengalaman yang kita lewati dan rasakan sendiri) .(HIDUP INI MUDAH, BERSYUKURLAH AGAR LEBIH DIMUDAHKAN ALLAH SWT)

Bismillahirrahmanirrahim

"Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang dimudahkan terbang diangkasa bebas? Tidak ada yang dapat menahannya selain daripada Allah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang beriman. (An-Nahl:79)

Senin, 14 September 2009

Selamat Datang Dewan Baru : “Jangan Jadi Kuda Tunggangan…”

Beberapa hari ke depan perhatian masyarakat Sumatera Utara pada umumnya dan Kota Medan pada khususnya akan tertuju pada dua gedung yang merupakan aset paling berharga di Sumatera Utara. Yakni gedung DPRD Medan dan DPRD SU. Apa yang membuat hal ini terjadi? Tidak lain dan tidak bukan karena adanya satu even besar yang akan menjadi catatan sejarah Sumatera Utara dan Kota Medan. Even tersebut adalah pelantikan anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang baru terpilih. Pelantikannya sendiri direncanakan pada tanggal 14 September untuk DPRD SU, berselang satu hari kemudian disusul DPRD Medan. Analis politik Sumatera Utara, warjio SS, MA memandang pelantikkan anggota dewan yang baru, baik itu DPRD Medan maupun DPRD Sumut akan segera dilakukan. Dengan catatan apabila tatacara hukum yang berhubungan dengan keanggotaan dan keterpilihan telah diselesaikan. Sebagai pengamat politik Sumatera Utara, Warjio juga mengharapkan dan meminta kepada seluruh elemen masyarakat untuk menghormati pelantikan. Bagi masyarakat, hormatilah pelantikan anggota dewan. Jangan ada demo-demo seperti yang terjadi di berbagai daerah. Apalagi pelantikan anggota dewan bertepatan dengan momentum bulan ramadhan. Kontoversi itu wajar terjadi di kehidupan demokrasi sebuah bangsa, namun secara etika kita juga harus menghormati orang-orang yang sedang menjalankan ibadah puasa. Apalagi baik secara langsung maupun tidak langsung demo yang apabila terjadi, pastinya akan menimbulkan efek negatif bagi semua. Menurut saya, seyogyanyalah pelantikan anggota dewan tidak terlalu bermewah-mewah. Karena nantinya apabila pelantikan yang berlangsung dengan suasana yang wah, kemungkinan akan menimbulkan polemik baru di masyarakat. Apalagi pembiayaan dari pelantikan anggota dewan bersumber dari dana yang tumpang tindih, dari pusat, daerah dan lain-lain. “Dari itu, pelantikan anggota dewan nantinya dilakukan sesederhana mungkin, dan bila hal ini dilakukan bisa menjadi alat untuk meredam aksi-aksi yang tidak diinginkan pada pelantikan nanti,” terang warjio. Saat berbincang dengan KPK POS, Warjio juga menunjukkan sebuah kekhawatirannya terhadap anggota-anggota dewan terpilih yang baru. Warjio menjelaskan bahwa muka-muka baru anggota dewan dirasa masih belum memiliki pengalaman. Muka-muka baru yang duduk sebagai anggota dewan masih banyak yang belum mempunyai pengalaman. Hal ini akan berimbas pada ketidak maksimalan kinerja mereka nantinya. Belum lagi masa adaptasi. Untuk itu, diperlukan sebuah reorientasi yang tersistematis yang nantinya akan memberi sebuah pengajaran yang baik pada anggota dewan yang baru tersebut. Apabila reorientasi ini dilakukan dengan baik, maka akan memberikan sebuah efek positif sehingga kinerja yang tidak maksimal bisa ditekan dan pada akhirnya menjadi sebuah kinerja yang akan memberikan hasil yang maksimal. “Paling tidak ketidak maksimalan kinerja muka-muka baru bisa di minimalisir,” terangnya. Lebih lanjut Warjio mengatakan apabila pada kenyataannya nanti reorientasi yang berisi pembekalan-pembekalan tersebut tidak berjalan mulus. Maka implikasi yang akan terjadi adalah anggota dewan yang baru dilantik hanya akan menjadi “kuda tunggangan” bagi para eksekutif. “Hubungan antara eksekutif dan legislatif seyogyanya adalah rekanan atau partnership yang bersifat professional. Jika ini tidak tercapai, maka sama halnya legislatif hanya akan menjadi kuda tunggangan bagi para eksekutif. Ini akan memberikan dampak yang sangat tidak mengenakkan bagi masyarakat,” tambah Warjio lagi. Setelah dilantik, banyak harapan masyarakat yang diusung oleh para anggota dewan tersebut. Warjio menjelaskan, harapan-harapan yang diinginkan oleh masyarakat secara garis besar adalah anggota dewan yang baru tersebut mampu membawa perubahan. Perda-perda yang dirumuskan oleh anggota dewan nantinya haruslah mengedepankan dan mengapresiasikan kepentingan masyarakat dan rakyat. Jangan membuat perda-perda yang menguntungkan pejabat, yang memberi ruang bagi pemimpin untuk mengambil keuntungan dari perda tersebut. “Inilah yang menjadi harapan agar bisa membuat sebuah perubahan bagi masyarakat dan rakyat,” terangnya lagi.

0 komentar:

Posting Komentar

silahkan sampaikan komentar anda di sini