Kekayaan SBY Dicurigai
JK Capres Terkaya, Harta Mega Bertambah Rp60 M
Rendahnya kekayaan harta capres SBY, mendapat sorotan dari masyarakat. ''Kekayaan SBY perlu dicurigai karena sangat kecil. Masa berkuasa sejak 2004, namun kenaikan kekayaannya hanya sekitar Rp3 miliar (kekayaan SBY dilaporkan Rp 7,144 miliar dan USD 44.887).
KPK harus kerjasama dengan Pusat Pelaporan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) untuk menyelidiki aliran dana para capres,'' papar Sekjen GOWA, Andi W Syahputra.
Karena itu, kekayaan mereka harus diusut. Bukan tak mungkin, ada harta mereka yang dititipkan melalui keluarga dekat atau teman. ''Jadi, dibutuhkan bantuan PPATK agar ada aliran dana yang mencurigakan kepada keluarga maupun teman dekat mereka. Maklum, semakin maju peradaban, bertambah canggih pula tindak kejahatan," jelasnya
Tim KPK yang melakukan klarifikasi harta kekayaan SBY dipimpin Deputi Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi, Eko S Tjiptadi, yang melakukan klarifikasi harta SBY di kediamannya, Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat. Tim tidak bertemu SBY karena sedang bertugas di Istana Negara. Peningkatan harta kekayaan SBY sekitar 20 persen. Berdasarkan LHKPN, per 2 Juli 2007 tercatat Rp 7,144 miliar dan 44.887 dolar AS.
SBY tercatat memiliki dua tanah dan bangunan di Bogor, serta empat tanah juga terletak di Bogor. Pada tahun 2007 pula, SBY melaporkan memiliki lima mobil dan satu sepeda motor.
Sementara klarifikasi yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), capres JK yang diusung Golkar dan Hanura tercatat sebagai capres terkaya. “Angkanya (total kekayaan) sekitar Rp300 miliar. Kekayaannya bertambah Rp50 miliar (dibanding laporan pada 2007),” tegas Direktur Gratifikasi KPK Lambok. Kekayaan JK pada 31 Mei 2007 tercatat Rp 253.911.839.662 dan 14.928 dolar AS, Dengan bertambah Rp 50 miliar, kini kekayaan JK sekitar Rp300 miliar.
Penambahan kekayaan JK Rp 50 miliar terhitung sejak Mei 2007. Penambahan harta JK, 50 persennya berasal dari nilai saham di beberapa perusahaan yang dimilikinya. Di kediaman JK, terlihat delapan mobil dan satu motor besar yang terparkir di garasi dan halaman.
Tim KPK yang bergerak ke rumah Megawati Soekarnoputri mendapati harta kekayaan Capres tercantik ini pun mengalami peningkatan sejak 2004. Jumlah peningkatannya diperkirakan sekitar Rp60 miliar. Peningkatan kekayaan Megawati, menurut Sigit, akibat peningkatan nilai jual rumah dan tanah di Jalan Teuku Umar.
Perubahan paling signifikan terletak pada tanah dan bangunan, terutama di Teuku Umar satu dan dua. Megawati juga sudah melaporkan memiliki 31 jenis barang tidak bergerak dan 33 jenis harta bergerak atau kendaraan.
Muhammad Sigit mengatakan, tim KPK berhasil melakukan klarifikasi terhadap 31 item harta tidak bergerak dan 33 item harta yang bergerak. Harta Mega, kata Sigit mengalami kenaikan cukup signifikan, terutama pada harta tak bergerak seperti rumah dan tanah. Ini disebabkan adanya penambahan nilai terhadap semua nilai jual objek pajak (NJOP), terutama NJOP rumah di Jalan Teuku Umar nomor 27 dan 29 yang kini ditaksir mencapai Rp 60 miliar.
Selain harta tidak bergerak, harta bergerak Mega juga mengalami penambahan cukup besar. Untuk kendaraan, mobil Mega bertambah 6 unit dari sebelumnya 27 mobil. Tambahan mobil itu seperti Mercedes Benz. Sigit mengatakan. klarifikasi terhadap SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) milik Mega akan lebih rumit. Hal tersebut bisa terjadi karena perubahan status usaha dalam SPBU tersebut.
“Dulu SPBU itu milik pribadi, jadi marginnya dicatat di aktiva tetap, tapi sekarang SPBU-nya berupa badan usaha. Jadi, marginnya dicatat di saham”, tuturnya.
Dari laporan kekayaan Megawati pada 9 Desember 2004, tercatat Rp 86.264.593.824, atau 10 kali lipat kekayaan SBY. Sumber di KPK menyebutkan, laporan kekayaan Megawati untuk maju sebagai capres saat ini mencapai sekitar Rp 168 miliar, termasuk karena ada tambahan dari taksiran harga tanah/bangunan kediaman Mega di Jl Teuku Umar Jakarta.
Sementara itu kekayaan cawapres Wiranto, sampai tahun 2007 yang dilaporkan ke KPK, jumlah kekayaannya Rp46,5 milyar Dan cawapres Budiono memiliki Harta tidak bergerak sebesar Rp5,8 milyar. Surat berharga dan lain-lain senilai Rp12,86 milyar dan Total harta Boediono senilai Rp18,66 Milyar