MEDAN

Nasehat...

.“(Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang dimudahkan terbang diangkasa bebas? Tidak ada yang dapat menahannya selain daripada Allah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang beriman. (An-Nahl:79") .“(menang dengan mengalah, itulah filsafat air dalam mengarungi kehidupan") .(Guru yang paling besar adalah pengalaman yang kita lewati dan rasakan sendiri) .(HIDUP INI MUDAH, BERSYUKURLAH AGAR LEBIH DIMUDAHKAN ALLAH SWT)

Bismillahirrahmanirrahim

"Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang dimudahkan terbang diangkasa bebas? Tidak ada yang dapat menahannya selain daripada Allah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang beriman. (An-Nahl:79)

Sabtu, 20 Juni 2009

Balon Pengganti Afifuddin

Balon Pengganti Afifuddin? Dua nama bakal calon pengganti Pj Wali Kota Medan, Drs H Afifuddin Lubis MSi, tidak lama lagi akan menduduki gedung perkantoran Balai Kota Medan. Kedua nama calon kuat tersebut adalah Drs H Rahudman Harahap saat ini menjabat sebagai Asisten IV Pemprovsu dan Ir H Djaili Azwar Asisten II Pemprovsu. Kedua nama pejabat itu belum lama ini santer dibicarakan dikalangan Pemko Medan. Mengingat Pj Wali Kota Medan, Drs H Afifuddin Lubis MSi, tidak lama lagi akan mengakhiri masa jabatannya Juli 2009 mendatang. Menanggapi pergantian tersebut, anggota Fraksi PPP DPRD Medan Drs Zainuddin Nst MAP kepada wartawan mengatakan sudah semestinya pengganti Pj Wali Kota Medan nantinya merupakan dari kalangan internal Pemko Medan sendiri. Dimana calon Pj Wali Kota tersebut mengetahui persis kondisi Kota Medan. Jika Pj Wali Kota Medan yang masuk dari luar Pemkom Medan akan memakan waktu untuk melakukan sosialisasi dan penyesuaian diri lagi. Sementara waktu yang tersisa hingga pemilihan Wali Kota defenitif hanya beberapa bulan saja. Zainuddin sangat mendukung bila kandidat Pj Wali Kota Medan tersebut dari kalangan internal pemerintah kota. Dari kedua nama kandidat tersebut, satu di antaranya pernah bertugas di jajaran Pemko Medan. Pergantian Pj Wali Kota Medan ini menaruh harapan besar bagi masyarakat Kota Medan umumnya. Harapan tersebut ialah mendapatkan perhatian khusus seperti pelayanan publik dalam hal pengurusan kartu tanda penduduk (KTP) atau kartu keluarga (KK). Begitu juga dengan pelayanan kerusakan infrastruktur yang terjadi di masyarakat belakangan ini, sehingga perlu diambil tindakan konkrit dari pejabat tersebut untuk mengatasinya. Pernyataan serupa juga dilontarkan anggota Fraksi PAN DPRD Medan, Zulkifli Husein. Ia meminta Gubernur Sumatera Utara, Syamsul Arifin, dalam menghunjuk pengganti Drs H Afifuddin Lubis, MSi kelak, merupakan pejabat yang memahami betul kondisi Kota Medan. Mengingat Kota Medan merupakan barometer kota ketiga terbesar Indonesia yang mana penduduknya heterogen. Karena itu, pengganti Afifuddin diharapkan yang dapat memahami karakter dan permasalahan masyarakatnya Berkaitan dengan hal itu Gubsu H Syamsul Arifin SE disebut-sebut telah mengajukan dua nama pejabat pengganti ke Menteri Dalam Negeri (Mendagri). Rahudman Harahap salahsatu nama yang diusulkan ketika ditemui KPK Pos belum lama, menanggapi isu dirinya masuk dalam jajaran balon Pj Wali Kota Medan mengatakan kabar itu masih bersifat issu dan sebatas dugaan saja. “Itu baru issu dan masih sebatas dugaan saja. Saya tidak ingin berasumsi berlebihan dan akhirnya membuat sensasi,” katanya. Pria bersahaja dan bersahabat ini mengatakan kalau memang nantinya ada perintah dari Gubsu kepadanya melaksanakan tugas sebagai PJ Wali Kota Medan, ia mengaku siap dan bersedia. “Kalau memang ada perintah dari pimpinan (Gubsu,red), ya saya siap. Tapi kalau tidak, ya tidak apa-apa,” ungkapnya santai. Dikatakanya, sebagai staf yang baik dirinya harus mematuhi perintah dari pimpinan. Sebagai staf kita harus menunjukkan loyalitas dan siap ditugaskan dimanapun. Lalu sebagai abdi negara, dalam melakukan pengabdian tidak boleh memilih, tugas dan tangggungjawab apa yang harus dilaksanakan. Seperti diketahui, kapasitas Rahudman Harahap untuk mengemban tugas sebagai Pj Wali Kota tidak diragukan lagi. Rahudman sudah malang melintang dan memiliki pengalaman yang tidak sedikit dalam memimpin. Sebelum dipercaya sebagai salahsatu asisten di kantor Gubernur, Rahudman merupakan Sekretaris Daerah Pemkab Tapanuli Selatan. Karirnya sebagai PNS juga dimulai dari titik awal dan selama menjadi PNS dia sudah pernah menduduki berbagai jabatan di Pemkab Tapanuli Selatan. Artinya sosok ini diajukan sebagai salahsatu Balon pengganti Afifuddin rasanya tidak berlebihan dan bahkan tepat. Afifuddin Gagal, Benarkan ? Sejak menjabat sebagai Pj Wali Kota Medan, Afifuddin tidak menunjukkan kinerja membanggakan. Roda pembangunan Kota Medan berjalan stagnan bahkan mengalami kemunduran. Karena itu, tidak salah banyak kalangan Afifuddin telah gagal. Penilaian itu ternyata didukung pernyataan sekaligus pengakuan yang disampaikan sendiri oleh Afifuddin. Pengakuan menghebohkan atau ekstrimnya memalukan itu, terkait pengelolaan keuangan daerah. Masa jabatan Afifuddin yang akan berakhir Agustus mendatang telah ternoda dengan keluarnya pengakuan ketidakmampuan. Namun bagi sebagain orang, terutama yang kenal baik pribadi dan sosok Afifuddin meragukan pengakuan tersebut, seperti disampaikan S Lubis salah seorang warga Medan. “Saya tidak percaya Afifuddin tidak mampu, sebab Afifuddin adalah seorang pamong yang sudah banyak memegang jabatan. Bahkah menurut saya, mungkin karena terlalu banyak tekanan, Afifuddin kemudian melontarkan pernyataan tersebur,”ucapnya menjawab KPK Pos. Lalu siapa yang menekan Afifuddin? S Lubis mengatakan tidak mengetahuinya. Yang jelas dibalik pengakuan Afifuddin itu pasti ada sesuatu. Sampai berakhirnya masa pemerintahan penjabat walikota Medan, Afifuddin Lubis belum memberikan kontribusi berarti bagi pembangunan Medan. Kurangnya kontribusi tersebut lebih terasa lagi karena Afifuddin dinilai belum berani membuat berbagai kebijakan yang berhubungan dengan pelayanan masyarakat. "Masyarakat Medan sendiri telah menunggu Afifuddin untuk membuat berbagai kebijakan mengenai pelayanan masyarakat. Namun hingga kini, Afifuddin sama sekali belum memberikan kontribusi berarti bagi masyarakat,"ujar analis sosial dari Universitas Sumatera Utara (USU), Agus Suriadi. Misalkan kebijakan untuk memperbaiki infrastruktur seperti jalan yang ada di Kota Medan. Namun, hingga kini, harapan adanya perbaikan tersebut belum terpenuhi hingga sekarang. "Sebelum membuat kebijakan tampaknya sudah ada keragu-raguan atau ketakutan, sehingga kebijakan yang harus dibuat Afifuddin belum dapat terlaksana," katanya. Agus beranggapan alasan mengapa hingga saat ini mantan sekretaris Daerah Kota Medan tersebut belum membuat kebijakan, karena ingin dianggap masyarakat ia pemimpin bersih yang tidak tersangkut persoalan keuangan. Padahal kalau kebijakan itu dilakukan sesuai prosedur dan kententuan perundang-undangan, Afifuddin harusnya tidak perlu takut. Harus Diganti Buruknya kinerja Pemko Medan utamanya menindak lanjuti program-program pembangunan yang menyentuh langsung ke masyarakat terus menjadi sorotan dikalangan masyarakat. APBD TA 2009 telah disahkan, namun program pembangunan belum juga terelasisasi, padahal masyarakat sudah banyak mengeluhkan hal itu. Berdasarkan fakta itu tidak sedikit masyarakat yang bersuara agar Afifuddin harus diganti. Salahsatunya Analis pemerintahan dari Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) Medan, Edy Sofyan. Menurutnya Pj walikota Medan Afifiuddin Lubis, layak diganti. Sepanjang menjadi nakhoda mengendalikan kota Medan, praktis kota terbesar ketiga di Indonesia ini tidak ada perubahan yang signifikan. "Padahal tugasnya hanya tinggal melanjutkan program dari kepemimpinan terdahulu, jangankan pembangunan, tanda-tandanya saja tidak tampak. Bayangkan, sudah beberapa kadis digantinya, tapi tak ada satupun yang menunjukkan kinerja yang cukup signifikan membangun kota Medan," katanya Memang tidak berapa lama lagi, Afifuddin akan pensiun dan diganti oleh yang baru. Dalam hal ini, Sofyan meminta Gubsu harus menempatkan figur yang tepat. "Kendati itu hak proregatif Gubsu menentukan penggantinya, namun diharapkan calon penggantinya itu mampu menjalankan tugas dengan baik," sarannya. Desy Syafrida Yani, mahasisiwi Fisipol USU juga memiliki penilaian yang sama atas kinerja Afifuddin Lubis. Ada beberapa hal kegagalan dari pemerintahan Afifudin Lubis. Pertama tidak aspiratif, yaitu Afifudin tidak mampu mengakomodir aspirasi warga Medan. Kedua, Afifudin tidak mampu mengatur penataan kota Medan. Akibatnya pembangunan yang ada menambah panjang penyebab banjir dan macet. “Akibatnya kota Medan menjadi kota yang sangat tidak nyaman, “ ujarnya. Mike yang berprofesi sebagai penjual minman ringan juga mengamini kedua pendapat di atas. “Aduh, saya tidak tahu lagi harus ngomong apa, rasanya Medan sekarang menjadi kota yang tidak nyaman lagi untuk didiami. Keaadan sekarang jauh lebih buruk dari masa Abdillah masih jadi Wali Kota,”ujarnya membandingkan. Pembantu Dekan I UMSU Rudianto MSi, juga mengatakan Afifuddin gagal. Afifudin bukanlah orang yang tepat untuk memberi nuansa pembangunan dan perubahan. “Ke depan seharusnya Medan memiliki pemimpin yang benar-benar kredibel, pemimpin yang mampu mengatur anggaran, menjaga kondusifitas, dan mengatur tata letak kota agar Medan menjadi kota yang sesuai slogan Medan Kota Metropolitan,”jelasnya menutupi pembicaraan. Menuju Medan 1 Terlepas dari pro kontra atas kepemimpinan Afifuddin yang dinilai gagal, konstalasi politik di Kota Medan terus mengalami peningkatan. Selain saat ini proses pilpres sedang berjalan, juga dikarenakan tidak beralam lama lagi suksesi pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan akan digelar yang diperkirakan April 2010. Para bakal calon (balon) yang akan tampil juga sudah mulai bergerak. Diantara mereka ada yang masih malu-malu tapi juga yang blak-blakan melakukan sejumlah pendekatan pada masyarakat. Data yang dihimpun KPK Pos, perebutan kursi Wali Kota Medan akan diramaikan figur dari berbagai kalangan. Ada dari politisi, birokrasi, akademisi bahkan TNI/Polri dan tentunya pengusaha. Diantara para balon itu adalah HM Yunus Rasyid yang diperkirakan akan bertarung lewat jalur independent, Prof M Arief Nasution (Dekan Fakultas Fisipol USU), HT Erry Nuradi (Bupati Sergai, sekarang), Surianda Lubis SAg (Ketua DPD PKS Kota Medan), Sofyan Tan (pengusaha yang juga bendahara PDIP Sumut), Deny Ilham Panggabean (Ketua DPD Partai Demokrat Kota Medan). Ahmad Arief (Ketua DPD PAN Kota Medan), Parlindungan Purba (anggota DPD RI), Azhari Am Sinik, Safwan Hayat (Wakil Direktur Satlantas) Polda Sumut, Mantan Direktur RSUP Syarial Anas, dan Gus Irawan (Direktur PT Bank Sumut). Bahkan Wali Kota Binjai, Ali Umri juga disebut-sebut akan maju bertarung memperebutkan kursi Wali Kota Medan. Terkait pemilihan langsung Wali Kota Medan, masyarakat memiliki pandangan beragam. Ada yang beranggapan pencitraan calon Wali Kota memang harus segera dilakukan setahun sebelum masa pemilihan. Sehingga, masyarakat mengetahui sosok pemimpin yang mampu membawa perubahan lebih baik. Sebagian lain, tidak perduli dengan pemilihan tersebut. Desy Syafrida Yani, ibu rumah tangga yang masih berkuliah mengaku ia tidak mengetahui kalau Medan akan melaksanakan pemilihan Wali Kota. “Pemilihan Wali Kotanya saja saya tidak tahu kapan, “ katanya. Pernyataan yang sama juga diakui oleh Mike, seorang penjual minuman ringan. Ia mengatakan bahwa sampai sekarang ia tidak mengetahui kalau kota Medan akan melaksanakan Pilkada Wali Kota, ia juga tidak tahu siapa-siapa saja yang bakal maju menjadi bakal calon Wali Kota Medan. Mereka berdua hanya tahu bahwa Wali Kota yang sekarang hanyalah seorang Pj Wali Kota yaitu afifudin Lubis yang menggantikan Abdillah yang tengah tersandung kasus korupsi dan sedang ditahan di Jakarta. Pernyataan yang sedikit berbeda terlontar dari Fauzi Nur atau biasa dipanggil Buyung Kapi. Ia mengatakan kalau ia telah mengetahui bahwa Medan akan melakukan Pilkada Wali Kota dan ia juga mengetahui beberapa nama yang bakal maju menjadi bakal calon Wali Kota. “Pemilihan Wali Kota Medan berlangsung sekitar April 2010, beberapa bakal calonnya antara lain, Drs Rahudman Harahap, Ir Dzaili Azwar,” terangnya

0 komentar:

Posting Komentar

silahkan sampaikan komentar anda di sini