Partai Persatuan Pembangunan mulai geram dengan sikap sejumlah kader yang tidak loyal kepada keputusan partai. Partai berlambang Kabah tersebut segera mengeluarkan surat peringatan kepada sejumlah kader yang membangkang. Wakil Sekjen DPP PPP Muhammad Romahurmuziy menyatakan, aksi pembelotan dari sejumlah kader sudah dibahas dalam rapat DPP. Pihaknya mengaku sudah mendapat informasi pembelotan tersebut dari media. Karena itu, pihaknya akan segera mengklarifikasi kepada yang bersangkutan. "Kalau dari media sudah kita dengar, tapi kita harus klarifikasi kepada yang bersangkutan. Jika nantinya terbukti, kita beri surat peringatan," kata Romahurmuziy, Jumat (12/6). Rommy, panggilan akrab Romahurmuziy menambahkan, secara organisasi PPP solid mendukung pasangan SBY-Boediono. Karena itu, ketika ada kader yang tidak patuh maka DPP PPP harus segera mengambil tindakan. "Tak ada perubahan dukungan politik dari PPP. Kami masih komitmen mendukung SBY-Boediono. Kalau ada kader-kader PPP yang mendukung pasangan lain, akan kami bahas dalam rapat DPP," ujarnya. Sesuai ketentuan organisasi, nantinya ada sanksi kepada setiap anggota yang melanggar. Mengenai sanksi yang bakal dijatuhkan akan dilihat dari tingkat kesalahannya. Seperti diberitakan, dukungan kader PPP terpecah dalam Pilpres mendatang. Secara resmi PPP berkoalisi dengan Partai Demokrat untuk mendukung SBY-Boediono. Sedangkan, Wakil Ketua Majelis Pakar Lukman Hakiem memilih bergabung dengan pasangan Jusuf Kalla-Wiranto (JK-Win). Di sisi lain, 16 pengurus harian DPP dan 27 DPW mendirikan Front Persatuan Pendukung Prabowo (F-PPP). Bahkan, kubu Ketua Majelis Pertimbangan Pusat Bachtiar Chamsyah juga bergabung dengan F-PPP. Hal itu terlihat dari masuknya Lukman Hakim Hasibuan di struktur F-PPP. Padahal, Lukman selama ini sangat lantang bersuara agar PPP berkoalisi dengan Demokrat untuk mendukung SBY-Boediono. Ketua F-PPP Rusdi Hanafi mengaku sudah siap dengan segala konsekuensi yang diambil DPP PPP. Hanya saja, Ketua DPP PPP ini mengingatkan bahwa F-PPP bukanlah bagian dari struktur partai. Selain itu, keterlibatan kader di F-PPP atas inisiatif pribadi bukan organisasi. "Dukungan kami ini bersifat pribadi, tidak membawa atribut partai," ungkapnya.
0 komentar:
Posting Komentar
silahkan sampaikan komentar anda di sini