Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil (PINBUK) Indonesia Perwakilan Sumatera Utara bertekad membangun paradigma baru dan menjadikan lembaga itu dipercaya masyarakat sekaligus mampu mendorong pertumbuhan perekonomian masyarakat kecil. "Tekad kita menciptakan paradigma baru bagi PINBUK menuju Indonesia yang lebih maju dan sejahtera. Tentunya kita harus mampu berperan aktif dan bekerja sama degan pemerintah dalam mewujudkan dan meningkatkan perekonomian umat," ujarnya Direktur PINBUK Indonesia Perwakilan Sumut, M Ramadhan, di Medan, Senin. M Ramadhan baru saja terpilih secara aklamasi sebagai Direktur PINBUK Indonesia Perwakilan Sumut periode 2009-2013 pada musyawarah kerja yang dilangsungkan di Kisaran, Kabupaten Asahan, 12-13 Agustus lalu. Didampingi Direktur PINBUK Indonesia Kota Medan, H Daud Sagita Putra, ia mengaku telah menyiapkan sejumlah terobosan penting, diantaranya menciptakan organisasi yang terpercaya serta merekonsiliasi potensi pengurus dan pemangku kepentingan demi membangun paradigma baru yang dimaksud. Menurut dia, yang penting dilakukan adalah pencitraan yang baik melalui perbaikan manajerial organisasi. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menerapkan tertib administrasi dan transparansi pengelolaan organisasi. "Hal penting lain yang juga harus dilakukan adalah menciptakan harmonisasi antara lembaga PINBUK dengan instansi pemerintah, lembaga keuangan dan lembaga-lembaga sosial yang ada," katanya. Untuk menciptakan PINBUK yang handal dan profesional, ia juga bertekad meningkatkan intensitas pembinaan dan pendidikan dengan membangunan lembaga pembinaan dan pelatihan di PINBUK Indonesia Perwakilan Sumut. "Kita juga akan membuat buku panduan serta manual pendidikan dan pelatihan PINBUK dan BMT (Baitul Maal wal Tamwil/koperasi syariah, red) se Sumut," ujarnya. Ia menyebutkan, sebagai lembaga yang bergerak di bidang keuangan dan bisnis kecil, PINBUK harus mampu menerapkan sistem keuangan dengan prinsip keterbukaan dan akuntabel. Lembaga yang didirikan Bank Muamalat bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) pada 1995 itu juga harus mampu memberikan keadilan dan keseimbangan dalam pengembangan BMT. "Kita juga akan mendirikan 'bengkel BMT' sebagai wadah konseling bagi BMT-BMT yang membutuhkan. Bagi pengembangan sekaligus untuk melahirkan BMT-BMT baru kita juga akan memanfaatkan serta mendayagunakan basis sektor ril berdasarkan potensi daerah," jelasnya. Sementara itu, Direktur PINBUK Kota Medan, H Daud Sagita Putra, menyebut perlunya PINBUK memulihkan citranya, baik di Sumut maupun di tingkat nasional. "Tanpa mengurangi masalah yang sudah ada, kita memang harus punya tekad kuat untuk mendongkrak citra di tengah-tengah masyarakat, karena tanpa kepercayaan masyarakat PINBUK tidak mungkin bisa berbuat banyak bagi peningkatan perekonomian khususnya usaha kecil," ujarnya. Selain itu, menurut dia, PINBUK juga harus jeli dalam mencari dukungan sekaligus membangunan jaringan dengan berbagai lembaga keuangan, dunia usaha serta dengan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota. Pada kesempatan itu ia juga mengingatkan pentingnya revitalisasi terhadap kepengurusan di Sumut dan juga di beberapa kabupaten/kota yang selama ini cenderung kurang berperan aktif sesuai visi dan misi keberadaan PINBUK. "PINBUK juga harus bisa meyakinkan pemerintah dan melakukan 'MoU' dengan berbagai pihak khususnya dengan mitra pengusaha, agar kita benar-benar mampu membangun dan mengembangkan BMT demi percepatan peningkatan perekonomian daerah," katanya.
0 komentar:
Posting Komentar
silahkan sampaikan komentar anda di sini